Fenomena keterlibatan partai politik Indonesia di luar negeri menunjukkan bahwa politik transnasional tidak hanya dimonopoli oleh negara, tetapi dijalankan oleh aktor non-negara seperti sayap kepemudaan partai. Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Turki sebagai organisasi sayap Partai Gerindra tampil menonjol karena tidak sekadar memobilisasi suara pemilu, tetapi juga menjalankan fungsi diplomasi warga, advokasi diaspora, serta pembangunan kapasitas pemuda di luar negeri. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran TIDAR Turki dalam diplomasi politik non-negara, advokasi kebijakan, dan dinamika politik transnasional. Metodologi ini menggunakan kualitatif dengan studi kasus. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, telaah literatur, dan wawancara terbatas dengan pengurus DPLN, TIDAR, dan pemangku kepentingan terkait. Analisis data dilakukan dengan mengaitkan temuan empiris pada kerangka teori soft power (Nye), teori advokasi diaspora (Sheffer; Shain & Barth), serta teori politik transnasional dan party-building (Koinova; Van Haute & Kernalegenn). Hasil penelitian menunjukkan bahwa TIDAR Turki berhasil memainkan tiga peran strategis. Pertama, sebagai instrumen soft power dan diplomasi jalur dua melalui seminar kebangsaan, pelatihan kepemudaan, serta diplomasi budaya. Kedua, sebagai agen advokasi diaspora dengan menghasilkan usulan kebijakan konkret, seperti kebutuhan atase pendidikan yang diserahkan ke Istana Negara. Ketiga, sebagai aktor party-building yang memperkuat identitas politik diaspora sekaligus mendukung kepentingan negara melalui sinergi dengan DPLN Gerindra. Rekomendasi penelitian menekankan perlunya penguatan kapasitas kelembagaan partai di luar negeri lebih sistematis dalam menyerap aspirasi diaspora, memperluas program pemberdayaan pemuda dan perempuan, serta meningkatkan koordinasi dengan instansi pemerintah. Penelitian ini diharapkan memperkaya literatur mengenai diplomasi non-negara dan politik transnasional, sementara secara praktis dapat menjadi rujukan bagi entitas partai politik Indonesia di luar negeri.

Kata kunci: advokasi diaspora, diplomasi politik non-negara, partai politik, soft power, transnasional