Kejahatan transnasional terhadap flora dan fauna merupakan salah satu bentuk kejahatan terorganisir yang mengancam keanekaragaman hayati dan kestabilan lingkungan global. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan kekayaan biodiversitas tertinggi di dunia, memiliki peran strategis dalam menghadapi ancaman ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi Indonesia dalam menangani perdagangan ilegal flora dan fauna melalui Operation Thunder 2023, sebuah operasi global yang dikoordinasikan oleh INTERPOL dan melibatkan lebih dari 100 negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dan wawancara mendalam bersama pihak Kepolisian Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya aktif dalam proses investigasi dan penyitaan barang ilegal, tetapi juga memperkuat kerja sama internasional melalui pertukaran intelijen dan pelatihan. Operasi ini berhasil mengungkap jaringan perdagangan ilegal dan meningkatkan kesadaran institusi nasional terhadap pentingnya perlindungan satwa dan tumbuhan dilindungi. Melalui Operation Thunder, Indonesia turut berkontribusi dalam pembentukan norma global dan mempertegas komitmen terhadap penegakan hukum lingkungan. Penelitian ini merekomendasikan penguatan regulasi nasional dan peningkatan kapasitas aparat sebagai langkah lanjutan dalam upaya pemberantasan kejahatan transnasional terhadap flora dan fauna.
Kata Kunci: Kejahatan transnasional, flora dan fauna ilegal, Operation Thunder, INTERPOL, kerja sama internasional.