Penelitian ini menganalisis wacana kritis unggahan Instagram akun Folkative tentang penurunan tanah di Jakarta pada tahun 2022/2023, yang diakibatkan oleh eksploitasi air tanah dan menyebabkan prediksi bahwa Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050. Folkative juga menyebutkan Semarang sebagai kota kedua tercepat yang tenggelam di dunia. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk analisis mendalam terhadap teks dan konten visual unggahan tersebut, dengan menggunakan model Van Dijk yang melibatkan tiga dimensi: teks (makro, superstruktur, mikro), kognisi sosial, dan konteks sosial. Dimensi teks menganalisis penggunaan kata-kata dalam unggahan, dimensi kognisi sosial melihat perspektif penulis dan pembuat konten, sedangkan dimensi konteks sosial menilai pandangan masyarakat terhadap unggahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana media sosial seperti Instagram digunakan untuk menyebarkan informasi terkait isu lingkungan dan dampaknya terhadap persepsi serta kesadaran publik. Melalui analisis ini, penelitian dapat mengidentifikasi bagaimana pesan-pesan lingkungan disampaikan dan diterima oleh audiens, serta bagaimana hal ini dapat mempengaruhi tindakan mereka terhadap masalah lingkungan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan bagi penggunaan media sosial dalam kampanye kesadaran lingkungan yang lebih efektif dan berdampak luas.

Folkative, Analisis Wacana Kritis, Instagram, Jakarta, Semarang, Teun A. Van Dijk