Isu-isu mengenai kualitas kerja sangatlah sering muncul di dunia pekerjaan, terutama bagi individu dengan autisme yang harus menghadapi tantangan seperti perlakuan tidak adil, bahkan diskriminasi. Sebagaimana fakta yang mengatakan bahwa tingkat pengangguran di kalangan individu dengan autisme mencapai antara 50% hingga 90%, membuktikan salah satu contoh konkret dari diskriminasi yang mereka rasakan dalam mengakses kesempatan kerja (Zauderer, 2023). Program sosialisasi “Work With Autism” ini, juga dirancang untuk menyebarkan kesadaran bahwa individu dengan autisme juga mampu untuk bekerja melalui berbagai kegiatan, seperti talkshow, workshop, dan sesi praktik. Untuk itu, program ini juga akan dilakukan dengan kolaborasi bersama London School beyond Academy (LSBA) dan SOMA Co-Working Cafe, yang dipercaya dapat meningkatkan efektivitas event ini. Dengan menggunakan teori Lasswell dan teori Autisme, para perencana membuat perencanaan dengan menggunakan metode Nine Steps of Strategic Public Relations oleh Roland D. Smith, yang terdiri atas empat fase yaitu Formative Research, Strategy, Tactic, dan Evaluative Research. Dalam rangkaian kegiatan dalam perencanaan, pelaksanaan karya akan dilakukan selama 3 bulan (April 2024 - Juni 2024), secara offline yang didukung dengan publikasi digital melalui platform sosial media, Instagram. Kesimpulan dari perencanaan karya ini menekankan pentingnya strategi komunikasi transparan melalui media sosial, khususnya Instagram, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang Autisme.Melalui kerjasama dengan LSBA dan Soma Co- Working Cafe, program "Work With Autism” diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memberikan kesempatan bagi anak-anak autisme untuk belajar dan berkembang.

Kata Kunci: Autisme, Kesempatan Kerja, Kesetaraan