Perkembangan pada industri kecantikan di Indonesia diproyeksikan meningkat setiap tahun. Salah satu faktor perkembangan tersebut adalah peningkatan konsumsi atau penggunaan kosmetik pada masyarakat Indonesia. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPS) melaporkan di tahun 2022 terdapat 35 juta ton sampah, industri kecantikan berkontribusi limbah sebanyak 6.8 juta ton dengan 70% diantaranya tidak terkelola dengan baik. Peningkatan konsumsi masyarakat membawa kekhawatiran terhadap kesejahteraan ekosistem secara global yang memunculkan upaya sustainability pada beberapa sektor usaha (Czinkonta, Ronkainen, & Cui A.P., 2021). BASE menjadi usaha yang menerapkan konsep green beauty dengan produk vegan, proses produksi yang ramah lingkungan, dan inisiatif green movements. Tujuan utama dalam penelitian ini untuk mengukur pengaruh green product dan green advertising pada produk vegan BASE terhadap minat beli generasi Z di DKI Jakarta. Penggunaan metode kuantitatif dengan paradigma positivistik untuk mengukur signifikansi pengaruh dan pengujian hipotesis. Theory of Consumption (TCV) juga menjadi landasan teori atas nilai-nilai yang menjadi fundamental minat beli konsumen. Pengolahan 100 data responden kuesioner menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis menunjukan hasil yang positif dan signifikan pada pengaruh green product dan green advertising terhadap minat beli secara simultan. Implikasi dari implementasi green advertising BASE sebagai metode pemasaran dan konsep green product yang memiliki manfaat bagi pengguna dan lingkungannya menunjukan kontribusi positif dalam memunculkan minat beli pada konsumen generasi Z.

Green Product, Green Advertising, Minat Beli, Green Beauty, Theory of Consumption Value