Pandemi Covid-19 yang baru pertama kali menyerang dunia secara global berkembang dengan pesatnya. Diperlukan upaya-upaya pencegahan yang cepat dan tepat sasaran guna menekan angka pertumbuhan Covid-19. Komunikasi yang dibutuhkan bukan hanya sekadar imbauan atau pemberian informasi. Peran komunikasi persuasif dibutuhkan untuk dapat mempengaruhi pendapat, sikap, hingga perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk memahami komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dalam melakukan sosialisasi pencegahan pandemi Covid-19 pada masyarakat di Indonesia. Untuk itu peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif guna mendapatkan hasil analisis yang mendalam dengan pengumpulan data melalui wawancara narasumber internal, eksternal, dan ahli. Berdasarkan hasil penelitian, Kementerian Kesehatan sudah merumuskan dan mengimplementasikan lima unsur komunikasi persuasif, yaitu persuader, pesan, saluran, persuadee, dan efek. Ditemukan bahwa pesan persuasif merupakan unsur terkuat, sementara kesesuaian saluran persuasi dengan gaya isi pesan merupakan hal yang harus diperhatikan karena setiap media memiliki segmentasi dan efek yang berbeda. Pemilihan juru bicara utama sebagai persuader tidak hanya melihat aspek keahlian dalam bidangnya tetapi juga kemampuan berbicara di depan umum dan trustworthiness.

Kata kunci : Komunikasi Persuasif, Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan