Indonesia pada tahun 2018 dinobatkan sebagai negara paling dermawan oleh Charities Aid Foundation dengan penilaian aspek berdonasi uang untuk beramal sebesar 78% (Charities Aid Foundation, 2018). Hal tersebut dapat terjadi karena masyarakat Indonesia gemar memberikan donasi dan bantuan atas dasar nilai sosial dan nilai agama. Kegiatan berdonasi di Indonesia mengalami peningkatan sejak pandemi COVID-19 ditandai dengan meningkatnya rerata nominal donasi. Kegiatan berdonasi banyak dilakukan melalui platform penggalangan dana seperti KitaBisa, WeCare, Benih Baik, dan platform lainnya (Gojek & Kopernik, 2020, p. 19- 37). Berbeda dengan platform penggalangan dana lainnya, Campaign.com menerapkan cara berdonasi tanpa uang. Namun, berdonasi tanpa uang tergolong baru dan kurang disadari oleh masyarakat sehingga cara berdonasi tanpa uang belum banyak diterapkan oleh masyarakat secara umum. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi public relations Campaign.com dalam membangun awareness (kesadaran) berdonasi tanpa uang serta mengetahui hambatan yang dialami dalam strategi tersebut. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui wawancara dan dokumentasi kemudian data dianalisis menggunakan bauran public relations (PENCILS). Penelitian menunjukkan hasil bahwa Campaign.com telah menerapkan ketujuh elemen bauran public relations dan hambatan yang terjadi berasal dari internal dan eksternal, mencakup keterbatasan komunikasi dan teknologi. Namun begitu, Campaign.com tetap berupaya untuk menanggulangi hambatan yang dialami. Dari ketujuh elemen bauran public relations, terdapat dua elemen yang dapat ditingkatkan penerapannya agar dapat membangun awareness masyarakat yang lebih luas terhadap berdonasi tanpa uang, yakni elemen news dan social responsibility.

Kata kunci: Strategi Public Relations, Bauran Public relations, Campaign.com, Awareness, Donasi tanpa Uang