Standar kecantikan yang ada saat ini merupakan sebuah tradisi yang sudah diturunkan oleh nenek moyang sejak lama. Budaya ini membentuk sikap penilaian masyarakat dalam mengukur kecantikan terlalu dibatasi, hingga merugikan banyak perempuan di Indonesia karena berpengaruh padarasa percaya diri dan tolak ukur penilaian kecantikan. Melihat hal tersebut, seorang influencer bernama Khalisha Cantara membentuk kampanye “Brave To Be Bare” untuk merubah perspektif dan sikap penilaian masyarakat mengenai kecantikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dan seberapa besar pengaruh pesan kampanye “BraveTo Be Bare” terhadap sikap penilaian masyarakat mengenai kecantikan.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekataneksplanatif. Data penelitian diperoleh menggunakan teknik purposivesampling dengan menyebarkan kuesioner secara online kepada 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh yang besar yang diberikan oleh pesan kampanye “Brave To Be Bare” terhadap sikap masyarakat mengenai kecantikan dengan tidak lagi menilai seseorang hanyadari penampilan fisik, dan tidak menjadikan standar kecantikan sebagai tolakukur penilaian.

Kata Kunci: Kampanye, Pesan Kampanye, Sikap, Kecantikan, StandarKecantikan