Pada dasarnya, setiap manusia memiliki gambaran tentang dunia dan lingkungan disekitarnya yang tentu bervariasi dan unik. Dalam perjalanannya, tidak semua individu dapat meraih perkembangan identitas diri yang baik. Ketika sebuah proses perkembangan diri tidak berjalan baik, hal ini dapat berujung kepada krisis identitas. Perkembangan identitas diri bisa didapatkan dengan bantuan terapi, salah satunya adalah terapi seni atau art-therapy. Dari fenomena tersebut, pembuat karya membuat rangkaian kampanye berjudul “Tak Kenal Maka Tak Sayang” dengan pendekatan art-therapy bersama dengan komunitas kesehatan mental Heart of People dan aktivasi komunitas di Surakarta. Kampanye ini dibuat dengan dasar teori advokasi dan konsep 12 Planning and Managing Public Relations oleh Anne Gregory. Melalui karya ini, diharapkan target publik dapat memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap pentingnya perkembangan identitas diri dalam proses mencintai diri sendiri. Selain itu, kampanye ini juga diharapkan mampu meningkatkan advokasi dari generasi Z di Surakarta untuk menyebarluaskan kesadaran mengenai identity development ke lingkungan sekitar mereka. Hasilnya, dari pelaksanaan karya yang dilakukan selama lebih dari 1 bulan ini mendapatkan respons positif dari warga Surakarta dan sekitarnya.

Kata kunci: Advokasi, kampanye, perkembangan identitas, terapi seni.