FAM Health Indonesia adalah organisasi non-profit yang berdiri pada bulan Desember 2019.Sebagai sebuah organisasi yang baru saja berdiri, FAM Health Indonesia memiliki kebutuhan untuk membentuk citra positif di benak masyarakat agar mereka mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sehingga mereka bisa menjalankan visi & misi mereka untuk menyebarkan edukasi dan informasi tentang kesehatan mental. Studi kasus kualitatif ini mengkaji peran Humas (Humas) dalam membangun citra FAM Health Indonesia melalui kampanye 'Skandal Diri' dan dampaknya terhadap kesadaran publik. Temuan menunjukkan bahwa PR berhasil berfungsi sebagai alat komunikasi, pelaksana strategi, dan agen terapi. Kampanye tersebut menghasilkan peningkatan pengikut Instagram sebesar 53,66%, kolaborasi dengan 10 mitra media, dan partisipasi 537 individu. Namun, tantangan internal saat ini membatasi aktivitas media sosial dan kampanye di masa mendatang. Meskipun demikian, PR berperan penting dalam memperkuat citra FAM Health Indonesia. Penelitian ini menyoroti pentingnya PR untuk membentuk citra positif sebuah organisasi dengan meningkatkan efektivitas kampanye dan mengatasi tantangan internal.

Kata Kunci: Campaign Skandal Diri, Public Relations, Media Sosial, Citra dan Kesadaran, FAM Health Indonesia, Keseihatan Mental.