Rebranding merupakan salah satu cara yang kerap kali dilakukan oleh bidang usaha food and beverage dengan tujuan yang berbeda-beda. Rebranding sering kali terjadi dikarenakan faktor internal maupun eksternal. Salah satu contoh dari faktor internal dikarenakan oleh adanya perubahan dari segi struktur ataupun kepemilikan perusahaan, sedangkan salah satu faktor eksternal merupakan munculnya tekanan dari pesaing yang tidak mampu untuk dihadapi atau ada pun akibat dari desakan konsumen yang terpengaruh terhadap perubahan teknologi. Rebranding sendiri kerapkali melibatkan perubahan nama, strategi pemasaran, maupun logo. TRS Diner Bali, yang merupakan restoran khas Amerika dan berkonsepkan “diner”. Diner sendiri memiliki arti “kedai” atau “warung”. Diner pada umumnya menyajikan classic American food seperti steak, sandwiches, milkshakes dan sebagainya. TRS Diner Bali merupakan hasil proses rebranding dari TRS Diner Citos yang sebelumnya berada di mal Cilandak Town Square (Citos), yang sekarang berpindah lokasi ke bandar udara I Gusti Ngurah Rai - keberangkatan internasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam kepada pemilik, direktur operasional, head chef, mantan pegawai dan pegawai aktif dari TRS Diner Bali, juga mantan pegawai dari TRS Diner Citos. Penelitian ini mengungkap apakah dengan adanya rebranding yang dilakukan oleh TRS Diner Citos menjadi TRS Diner Bali dapat membuat peningkatan dari keseluruhan operasional dan dapat menciptakan awareness bagi konsumen setempat. Hasil analisis wawancara kepada narasumber, dapat disimpulkan bahwa proses rebranding yang dilakukan oleh TRS Diner Bali berhasil menciptakan awareness yang lebih baik dari manajemen sebelumnya, hal tersebut bisa dibuktikan dari upaya strategi pemasaran yang maksimal, yang sudah dikerahkan oleh tim manajemen TRS Diner guna menciptakan awareness dan operasional yang lebih baik.

Kata kunci: Rebranding, Operasional, Strategi Pemasaran, Awareness, Restoran