Komunikasi Massa yang saat ini terus berkembang mendorong adanya istilah Citizen Journalist. Hal ini terjadi karena kemudahan penggunaan internet melalui media sosial. Namun dalam penggunaannya, seringkali ditemukan pelanggaran kode etik jurnalistik yang memberikan dampak negatif bagi pengguna sosial media yang lain. Produsen dan Konsumen dari konten yang ada di sosial media berasal dari berbagai kalangan termasuk anak-anak. Maka dari itu, Pembuat Karya membuat sebuah program kelas yang didokumentasikan sebagai Film Dokumenter Drama yang bertujuan sebagai wadah pembelajaran bagi anak-anak di komunitas Kelas Jurnalis Cilik (KJC) mengenai Citizen Journalist untuk memahami kode etik jurnalistik. Dalam pelaksanaannya, Pembuat karya menggunakan teori Budaya Partisipatif yang menggambarkan pengguna media sosial dalam mengunggah konten. Program “Everyone Can Be Citizen Journalist” yang terdiri dari 4 program kelas ini ditargetkan untuk siswa/i di komunitas KJC. Selain menyelenggarakan Program KJC, Pembuat karya juga memproduksi Film Dokumenter Drama “Ambisi” yang memiliki target generasi millenial yang hidup berdampingan dengan Media Sosial. Program yang sudah terlaksana dapat dirasakan langsung dampaknya bagi peserta yang mengikutinya. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil karya siswa-siswi KJC saat melakukan praktek di akhir sesi kelas. Selain itu, pembuat karya juga menggunakan teori dramaturgi sebagai landasan pembuatan film dokumenter drama “Ambisi”. Penyampaian pesan dilakukan dengan melakukan internalisasi peran sesuai dengan karakter didalam cerita sehingga penonton dapat dipengaruhi oleh komunikasi verbal dan non verbal. Hal ini sejalan dengan definisi teori dramaturgi. Hasil karya yang telah dibuat dapat dipertontonkan secara bersama- sama melalui tayangan bioskop sehingga pembuat karya dapat melakukan ii evaluasi secara langsung melalui pengisian kuesioner diakhir acara penayangan.

Kata Kunci : Film Dokumenter Drama, Kode Etik Jurnalistik, Citizen Journalist