Restoran merupakan salah satu bisnis yang banyak di Indonesia. Namun sejak pandemi menghantam, restoran yang tidak memiliki branding yang kuat harus menutup tempatnya. Setelah pandemi sudah dikatakan membaik, banyak restoran yang sudah buka kembali untuk beroperasi bahkan pendirian restoran baru. Kalaras Heritage merupakan restoran yang hadir dengan beberapa hal yang unik dengan konsep yang cukup berbeda dari cafe di Bogor pada umumnya. Konsep yang ditawarkan adalah konsep Vintage atau jaman dahulu kala,dimana sebelumnya Kalaras merupakan bangunan yang digunakan untuk administrasi sejak jaman Belanda. Kalaras Heritage memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana untuk membangun Brand Awareness khususnya bagi masyarakat berdomisili Bogor, Jawa Barat. Peneliti melakukan penelitian mendalam terkait dengan manajemen dan pengelolaan media sosial Instagram untuk membangun Brand Awareness Kalaras Heritage dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara manajemen media sosial yang dilakukan oleh Kalaras dengan pembangunan kesadaran terhadap brand. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan Teori AISAS, konsep Brand Awareness dan Perception Process untuk menganalisis lebih detail tentang pengelolaan konten untuk membangun Brand Awareness. Kesimpulan penelitian yang sudah dilakukan adalah pengelolaan konten sudah dilaksanakan dengan baik, memiliki frekuensi yang konsisten dan tujuan untuk menyebarkan Brand Awareness sudah menjadi bagian dari inti pesan dari konten yang diproduksi namun belum tersebar secara optimal. Adapun hambatan yang dimiliki dari penyebaran informasi yaitu kurang efektifnya kolaborasi yang dilakukan dan pengelolaan konten yang dianggap bisa diperdalam lagi. Penelitian ini diharapkan dapat dipakai untuk mengevaluasi pengelolaan konten Kalaras Heritage maupun usaha lain yang relevan.

Kata Kunci : Manajemen Media Sosial, Instagram, Media Sosial, Brand Awareness, Perception Process, teori AISAS