Proyek non-tesis ini menyajikan perencanaan pemasaran strategis untuk meningkatkan kesadaran merek Shopatbien yang menyadarkan pemasar untuk merencanakan strategi di dua platform media sosial; Instagram dan Tiktok. Tujuan dari proyek non-tesis ini adalah untuk mengelaborasi strategi pemasaran yang potensial, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau brand bisnis di Indonesia yang ingin meningkatkan kesadaran merek mereka di media sosial. Proyek non- tesis ini dilakukan melalui model pemasaran SOSTAC PR Smith untuk menganalisis lebih dalam mengenai situasi, tujuan, strategi, taktik, aksi, dan kontrol Shopatbien. Hasil mengungkapkan bahwa kesadaran merek tercermin dari kerangka komprehensif yang mengklasifikasikan strategi pemasaran media sosial dengan representasi merek (representation of a brand), proposisi nilai tambah (value-added proposition), dan suara audiens (the voices of audiences). Dengan empat kampanye besar Shopatbien dalam durasi 6 bulan, representasi merek lebih banyak dimanfaatkan pada postingan harian di Instagram dan Tiktok Shopatbien, iklan digital, dan kerjasama digital (partnership). Proposisi nilai tambah menyoroti poin penjualan unik (USP) utama Shopatbien melalui warna dan jenis tas yang dipilih untuk empat kampanye besar. Selain itu, suara audiens sangat penting bagi Shopatbien untuk meningkatkan kesadaran merek melalui Key Opinion Leader (Influencer) dan komunitas. Strategi ini dapat diterapkan untuk meningkatkan kesadaran merek Shopatbien di Instagram dan Tiktok.

Kata Kunci: komunikasi pemasaran, kesadaran merek, media sosial, Instagram, Tiktok, SOSTAC, Shopatbien