Spotify merupakan platform penyedia layanan musik streaming, tidak hanya musik Spotify juga menyediakan Podcast dan Video. Spotify menyediakan layanan streaming melalui dua segmen bisnis utama, yaitu layanan Premium dan layanan yang didukung iklan. Spotify mengiklankan layanannya pada pada aplikasi Spotify yang akan muncul setiap 30 menit sekali, iklan yang berupa pop-up baik dalam tampilan banner atau jeda audio di sela-sela mendengarkan lagu. Iklan pop-up dianggap menjengkelkan, invasif, mengganggu dan tidak dapat dihindari, namun berbanding jauh dengan jumlah pengguna layanan berbayarnya. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan pop-up Spotify Premium terhadap minat pembelian layanan Spotify Premium pada usia 15-24 tahun yang tinggal di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksplanatif, pendekatan kuantitatif. Jumlah populasinya berjumlah 1.643.897 orang dan sampel sebanyak 100 sampel, teknik sampel yang digunakan adalah snowball sampling. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menyatakan bahwa hipotesis ha diterima dan Ho ditolak, menandakan terdapat pengaruh iklan pop-up Spotify Premium terhadap minat pembelian layanan Spotify Premium pada usia 15-24 tahun yang tinggal di DKI Jakarta dengan koefisien sebesar 0,353. Iklan pop-up Spotify Premium berkontribusi sebesar 35,3% terhadap minat pembelian layanan Spotify Premium dan sisanya sebesar 64,7% berasal dari faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.