Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis interpretasi fan tentang makna pembubaran grup K-pop yang disampaikan melalui media social Twitter. Grup K-pop GFRIEND yang debut pada Januari 2015 mengalami pembubaran di tahun 2021, 6 bulan sebelum kontrak harusnya berakhir. Fans yang menerima pesan ini merasa pembubaran ini terjadi secara mendadak dan tidak dapaet menerima keputusan agensi tempat GFRIEND bernaung. Salah satu standar untuk mengukur khalayak media menggunakan analisis resepsi. Analisis ini mencoba memberi makna pada pemahaman teks media (media cetak, elektronik, internet) dengan memahami bagaimana publik membaca karakter teks media. Peran aktif audiens dalam menginterpretasikan premis-premis Model Encoding/Decoding Stuart Hall merupakan dasar dari analisis resepsi. Analisis resepsi digunakan sebagai metodologi dalam penelitian ini dengan focus group discussion sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perumusan makna teks dalam pemberitaan grup K-pop GFRIEND sebagian besar berada pada posisi Oposisi. Artinya kesesuaian makna antara teks dan pembaca dalam hal ini tidak memiliki kesamaan makna yang tinggi jika dibandingkan dengan posisi dominan dan oposisi.