Penelitian ini mengungkap seluruh tahapan strategi komunikasi yang dilakukan oleh fasilitator dalam pendampingan masyarakat di Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), karena dengan jumlah rumah tidak layak huni di Indonesia masih cukup banyak terutama banyak lokasi rumah penduduk berada di jalur ring of fire. Hal ini disebabkan kondisi komponen struktur rumah masyarakat yang belum memenuhi kaidah teknis konstruksi sebagai salah satu syarat rumah layak huni. Karena hal tersebut maka peneliti ingin mengetahui aspek komunikasi dalam penanganan rumah tidak layak huni pada Program BSPS. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena tentang apa yang dilakukan oleh fasilitator di Program BSPS. Peneliti mencoba untuk memperoleh informasi dengan wawancara dan dokumentasi yang dideskripsikan, dan selanjutnya menganalisa data yang diperoleh. Dalam menganilsa setiap tahapan strategi komunikasi yang dipalikasikan diatas, peneliti menggunakan teori Laswell yaitu melihat pada aspek komunikator, pesan, media, komunikan dan dampak. Tujuannya, untuk mengetahui setiap detil aspek yang mempengaruhi proses komunikasi yang dilakukan oleh fasilitator di Program BSPS. Dalam melakukan sosialisasi yang dilakukan oleh fasilitator kepada masyarakat khususnya penerima bantuan dilakukan sesuai dengan tahapan program dengan pelibatan masyarakat secara langsung di setiap tahapan sebagai salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakatnamun belum didukung dalam hal media yang digunakan oleh fasilitator, mengingat audience program adalah masyarakat berpenghasilan rendah dan banyak yang berusia lanjut. Hal ini karena Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada program BSPS belum mempunyai strategi komunikasi yang komprehensif dan terintegrasi.