Pesatnya persaingan industri kosmetik di Indonesia telah meningkatkan jumlah industri kosmetik yang saat ini telah mencapai lebih dari 760 perusahaan, terdiri dari kosmetik skala besar, menengah dan kecil termasuk Sariayu Martha Tilaar, pelopor industri kosmetik lokal di Indonesia sejak tahun 1977. Namun dengan adanya fenomena kaum milenial yang hijrah dan mulai mencari produk kosmetik yang selaras dengan nilai-nilai islami menyebabkan posisi Sariayu mulai tergantikan dengan merek kosmetik lainnya. Dalam upaya meningkatkan Brand Awareness masyarakat dan bersaing dengan para kompetitor, Sariayu menerapkan kegiatan Marketing Public Relations (MPR) yang strategi pemasaran dengan aktivitas humas agar dapat memperluas pemasaran dan mencapai kepuasan konsumen. Tujuan pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi Marketing Public Relations Sariayu Martha Tilaar terhadap peningkatan Brand Awareness masyarakat melalui Instagram. Penelitian ini didasarkan oleh konsep Marketing Public Relations dan Brand Awareness. Metode penelitian adalah metode penelitian kuantitatif eksplanatif dengan menyebarkan kuesioner ke 100 orang responden followers Instagram resmi Sariayu Martha Tilaar dengan kriteria usia 17-30 tahun dan pernah ikut serta dalam acara yang diselenggarakan oleh Sariayu Martha Tilaar melalui Instagram. dan menggunakan skala Agung-Likert sebagai skala pengukurannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi Marketing Public Relations Sariayu Martha Tilaar terhadap peningkatan Brand Awareness masyarakat melalui Instagram sebesar 0,269. Nilai kontribusi yang diberikan oleh Marketing Public Relations 0,848 atau 84,8% yang berarti memiliki hubungan yang sangat kuat dan positif. Keberadaan Sariayu Martha Tilaar sebagai merek kosmetik di Indonesia berada pada tingkat Brand Re-call, dimana masyarakat dapat mengenali Sariayu tanpa adanya bantuan (stimulus).

Kata kunci: Marketing Public Relations, Sariayu Martha Tilaar, Brand Awareness