Kondisi krisis Covid-19 yang sedang dihadapi Indonesia serta periode kontestasi politik di Indonesia yang semakin dekat yaitu Pilkada 2022 dan Pilpres 2024 sangat sesuai dengan refleksi film “Our Brand is Crisis”. Film ini dipublikasikan pada tahun 2015 dan menceritakan tentang kontestasi pemilihan presiden Bolivia pada tahun 2002. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk menjabarkan dan menilai keberhasilan strategi kampanye politik yang dilakukan oleh tim komunikasi politik Pedro Castillo selaku calon presiden Bolivia dalam film “Our Brand is Crisis” dengan tim konsultan politiknya yang beranggotakan Jane Bodine, Rich, Ben, Nell dan LeBlanc dalam memanfaatkan krisis sebagai narasi utama kampanye. Penulisan ini diharapkan menjadi inspirasi untuk menjalankan strategi politik yang tepat dalam menghadapi kontestasi politik di Indonesia dalam waktu dekat di tengah kondisi krisis pandemi Covid-19 saat ini. Teori utama yang dipilih sebagai dasar untuk analisis penelitian dan penulisan ini adalah Teori Paradigma Naratif dari Walter Fisher. Metode yang digunakan pada proses analisis penelitian ini adalah metode kualitatif naratif dan observasi peristiwa pada film “Our Brand is Crisis” sebagai sebuah refleksi dari realitas. Penelitian ini mengungkapkan strategi kampanye politik dan narasi krisis yang disampaikan secara konsisten dan koheren memenuhi realitas naratif sehingga diterima sebagai kebenaran dan efektif mempersuasi publik untuk memilih Pedro Castillo. Karya ini diharapkan dapat menjadi ide dan gambaran peluang memanfaatkan krisis untuk kontestasi politik di Indonesia.

Kata kunci: Strategi Kampanye, Kampanye Politik, Komunikasi Politik, Personal Branding, Opini Publik, Citra Politik, Analisis Naratif, Walter Fisher