Folklor di Indonesia merupakan sebuah warisan kultur dan buah pikiran yang telah diwariskan turun temurun oleh leluhur dan menjadi bahan cerminan refleksi diri untuk meresapi berbagai nilai keluhuran bangsa. Terlestarikannya folklor dapat menjadi bukti nyata masyarakat yang sudah pandai untuk mendeskripsikan tentang lingkungan sekitar mereka dan berbagai kejadian yang terjadi di dalam kehidupan mereka. Namun pesatnya teknologi dan masuknya budaya barat yang tidak tersaring memberikan pandangan bahwa folklor merupakan suatu suguhan yang sudah kuno, dan hiburan hiburan yang diterima khalayak pun juga membentuk pola pandang seperti ini. Seiring perkembangan waktu bersamaan dengan kehadiran teknologi, variasi media yang menyalurkan folklor menjadi angin segar, di mana berbagai media ini mampu menjaring lingkup penikmat folklor yang lebih besar dalam melestarikan folklor. Dengan ini, pembuat karya ingin menggabungkan unsur persebaran folklor Indonesia yang kurang terdistribusi secara merata kepada masyarakat dengan media yang sedang dinikmati generasi Z di Indonesia yaitu podcast. Teori yang digunakan dalam pembuatan karya adalah Teori CMC untuk mengarahkan pembuatan karya mengenai pemanfaatan Instagram sebagai media baru yang digunakan oleh content creator yang dimaksud disini adalah Folknesia dalam berinteraksi dan membangun ikatan dengan audiensnya. Karya ini berformat sandiwara audio yang mengangkat tema cerita legenda Indonesia yang disediakan dalam dua bahasa. Hasil karya berupa konten audio podcast dapat diakses melalui Spotify dan anchor.fm.

Kata kunci: Folklor Indonesia, Generasi Z, Podcast, Teori CMC