Keberagaman generasi di masa kini banyak dimuat dalam berbagai artikel dan membahas tentang kegagalan adaptasi multi-generasi, khususnya di tempat kerja dan mengakibatkan tingginya angka turn-over karyawan yang mengganggu fokus Perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak artikel mengungkapkan permasalahan ini seringkali terjadi di Perusahaan ritel. PT Matahari Department Store Tbk sebagai pioneer perusahaan ritel di Indonesia memiliki jumlah karyawan yang banyak dan keberagaman generasi di dalamnya. Hal ini mendorong peneliti untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana gap generasi dalam budaya organisasi antarkaryawan khususnya di Matahari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigm konstruktivis dengan fokus penelitian budaya organisasi yang kuat menurut Deal & Kennedy (dalam Miller, 2012), serta konsep karakteristik tiap generasi berdasarkan beberapa jurnal ilmiah. Hasil penelitian ini adalah gap generasi dalam budaya organisasi antarkaryawan PT Matahari Department Store Tbk disiasati dengan strategi penanaman nilai-nilai yang diadopsi dari filosofi Matahari melalui praktik budaya oleh pimpinan, ritual khas dan kehadiran tiga pilar sebagai jaringan budaya. Hal ini diimbangi dengan aktivitas kerja karyawan multigenerasi yang menciptakan peluang dalam ruang gerak karyawan dalam mencapai tujuan Perusahaan melalui cara pandang yang beragam. Pada akhirnya lahir inovasi karyawan generasi Y & Z melalui kegiatan internal dan aktivitas kerja sehari-hari, sehingga karyawan menjadi investasi jangka panjang bagi Matahari.

Kata Kunci: Gap Generasi, Karyawan, Budaya Organisasi Ritel