Penelitian ini ditujukan untuk melihat pelaksanaan komunikasi internal di organisasi dan pengaruhnya terhadap hubungan organisasi dan pegawai di INALUM. Dilandaskan pada kerangka teoritis teori manajemen hubungan dan teori situasional publik, penelitian ini mengamati dampak pelaksanaan komunikasi simetrikal dan transparan antara manajemen dan pegawai INALUM pada penilaian pegawai terhadap hubungannya dengan organisasi, yang juga berdampak pada persepsi situasional dan perilaku komunikasi pegawai di media sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei terhadap 376 orang pegawai non-manajerial di INALUM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi simetrikal dan transparan antara manajemen dan pegawai memiliki pengaruh yang positif terhadap bagaimana pegawai menilai hubungannya dengan INALUM. Lebih lanjut, hubungan yang dipersepsikan baik antara manajemen dan pegawai juga berdampak pada persepsi situasional pegawai dalam menilai suatu masalah yang dihadapi INALUM, yang terdiri dari meningkatnya pengenalan masalah dan tingkat keterlibatan serta menurunnya pengenalan hambatan. Persepsi yang baik dalam hubungan manajemen dan pegawai juga berdampak pada perilaku komunikasi pegawai yang positif di media sosial, yang mencakup bagaimana mereka memperoleh, menseleksi serta menyebarluaskan informasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa pegawai INALUM yang memiliki pengenalan masalah dan tingkat keterlibatan yang baik berpotensi lebih tinggi untuk memperoleh, menseleksi dan menyebarkan informasi positif mengenai INALUM di media sosial. Sementara itu, pegawai dengan pengenalan hambatan yang baik akan lebih berpotensi untuk memperoleh informasi di media sosial. Penelitian ini dapat menambah pemahaman terhadap studi-studi sebelumnya mengenai komunikasi internal, hubungan organisasi dan pegawai, serta persepsi dan perilaku komunikasi di media sosial.