Di era revolusi industri 4.0 ini, alat pembayaran mengalami perubahan menjadi pembayaran non tunai atau cashless dengan menggunakan E-Wallet. Indonesia berada di peringkat kedua (24,3%) adopsi aplikasi pembayaran E-Wallet dengan pertumbuhan paling cepat. Salah satu pendatang baru perusahaan startup fintech adalah Dompet Digital DANA. DANA pertama kali hadir pada tahun 2018 dan sudah memiliki 20 juta pengguna dalam kurun waktu kurang dari setahun. Namun, total pengguna harian DANA hanyalah 1,5 juta orang atau hanya sekitar 7% dari total pengguna yang loyal menggunakan DANA. Oleh karena itu, untuk melihat penerimaan pasar dan keefektifan DANA sebagai E-Wallet dari tingkat sikap dan perspektif penggunanya, teori Marketing Mix dan Technology Acceptance Model (TAM) akan digunakan dalam penelitan ini. Maka penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi risiko secara simultan terhadap minat menggunakan E-Wallet DANA. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner online dari 100 responden dengan rentang usia 19-35 tahun dan merupakan pengguna DANA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa secara parsial dan simultan persepsi manfaat (X1) dan persepsi kemudahan penggunaan (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan, sedangkan persepsi risiko (X3) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap minat menggunakan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 66.6%. Saran yang dapat diberikan kepada DANA adalah untuk mempertahankan manfaat dan kemudahan penggunaannya karena sudah dianggap tepat serta meningkatkan keamanan guna mengurangi tingkat risiko yang dirasakan oleh pengguna.
Kata kunci: E-Wallet, Marketing Mix, Technology Acceptance Model (TAM), Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Risiko, Minat Menggunakan E-Wallet.