Pembangunan kesehatan merupakan hal fundamental bagi kehidupan seluruh umat manusia. Saat ini Indonesia sedang mengalami transisi epidemiologi dimana meningkatnya angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM). Oleh karenanya Kementerian Kesehatan hadir dengan upaya perbaikan lingkungan dan perubahan pola hidup kearah yang lebih baik melalui program GERMAS (Gerakan Masyarakt Hidup Sehat), tahun 2017 fokus program GERMAS yaitu perilaku untuk hidup sehat yang terbagi dalam 3 kegiatan, yaitu melakukan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, serta melakukan cek kesehatan berkala. Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan ormas Muslimat Nahdlatul Ulama dalam melakukan sosialisasi GERMAS pada masyarakat binaannya. Sehingga ormas Muslimat NU melakukan komunikasi persuasif pada masyarakat binaan tentang sosialisasi GERMAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi persuasif apa saja yang digunakan dalam sosialisasi GERMAS oleh Muslimat Nahdlatul Ulama berdasarkan konsepElaboration Likelihood Model dan Formula AIDDA dengan metode penelitian Deskriptif Kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, teknik komunikasi yang dilakukan oleh Muslimat Nahdlatul Ulama sesuai dengan Model ELT dan Formula AIDDA. Namun, diketahui bahwa sulituntukmengukur sebuah perubahan pola perilaku masyarakat, sehingga sulit pula untuk mengetahui efektifitas sosialisasi yang telah dilaksanakan.
Kata kunci: Komunikasi persuasif, sosialisasi, AIDDA