Pada era globalisasi seperti sekarang, banyak individu – individu yang berada di daerah – daerah kecil Indonesia mencoba peruntungan untuk pindah ke kota – kota besar di Indonesia, salah satunya adalah kota Jakarta. Namun dikarenakan perbedaan budaya antara Jakarta dan daerah lain maka terjadilah fenomena gegar budaya. Mahasiswa Sunda adalah salah satu bagian masyarakat yang mencoba peruntungan untuk melanjutkan pendidikan di kota Jakarta. Namun dikarenakan persiapan yang kurang matang banyak dari mereka merasakan gegar budaya tersebut sehingga menciptakan masalah yang cukup besar. Penelitian ini menggunakan teori – teori yang bersangkut paut dengan proses adaptasi dan gegar budaya seperti teori Komunikasi Antarbudaya, teori Gegar Budaya, dan juga teori Akomodasi Komunikasi dengan menggunakan teknik penelitian kualitatif yang didukung oleh teknik triangulasi dan teknik analisis data yang diawali dari Kodifikasi, Penyajian Data, dan Verifikasi. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat gegar budaya yang cukup berat pada mahasiswa Sunda tersebut seperti halnya rindu kampung halaman, keinginan menyendiri, depresi ringan, dan lainnya. Proses adaptasi pun dilakukan oleh mahasiswa – mahasiswa baik secara langsung maupun tidak langsung, proses adaptasi tersebut seperti mencoba mempelajari budaya kota Jakarta, memahami perbedaan bahasa dan lainnya, namun tentunya terdapat hambatan – hambatan dalam proses adaptasi tersebut, seperti stereotype yang terjadi, perbedaan suasana, ataupun norma – norma di budaya kota Jakarta.
Kata kunci: Proses Adaptasi, Gegar Budaya, Mahasiswa Sunda