Kampanye merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam upaya mempengaruhi publik. Komunikasi persuasif merupakan titik tolak berkampanye. Salah satu kampanye yang digagas oleh Starbucks Indonesia adalah kampanye “Disconnect to Connect” yang mengajak masyarakat untuk melakukan sebuah aksi yaitu rehat dari gadget sejenak dan bersosialisasi penuh dengan sesama. Kampanye ini termasuk ke dalam jenis ideologically or caused oriented campaigns atau suatu kampanye yang berorientasi pada perubahan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kampanye “Disconnect to Connect” yang diselenggarakan oleh Starbucks Indonesia mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga dampaknya terhadap sikap konsumen Starbucks. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan studi evaluatif. Konsep dan teori yang digunakan adalah Elaboration Likelihood Model, komunikasi persuasif, Public Relations, kampanye Public Relations, model evaluasi PII, dan sikap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kampanye Starbucks Disconnect to Connect tidak berhasil mengubah sikap konsumennya untuk mengurangi penggunaan gadget saat berkumpul bersama teman atau kerabatnya. Konsumen yang menjadi target sasaran kampanye ini, baru mencapai tahapan edukasi dan menumbuhkan kesadaran, dimana konsumen Starbucks hanya mengetahui mengenai isu yang dikampanyekan belum sampai kepada aksi nyata yang dilakukan pada masing-masing individu.
Kata Kunci: Kampanye, Evaluasi, Sikap