Kompas dan Tempo merupakan salah satu surat kabar yang memuatpemberitaan tentang proses jalannya Pilkada DKI Jakarta 2017. Kedua mediatersebut dinilai telah melakukan pembingkaian atas pemberitaannya tentangPilkada DKI Jakarta 2017 yang disampaikan kepada pembaca.Penelitian ini membahas tentang analisis framing atas pemberitaanAhok-Djarot pasca Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 di Koran Kompas danKoran Tempo periode 20 April 2017 s.d 20 Mei 2017. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui pembingkaian seperti apa atas pemberitaanAhok-Djarot Pasca Pilkada DKI Jakarta tahun 2017, untuk mengetahuikonstruksi sosial yang dibentuk dan arah pemberitaan dari kedua mediatersebut.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengananalisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil daripenelitian ini menunjukkan bahwa framing yang dilakukan Kompas danTempo dilakukan dengan cara pemilihan sumber berita, pemilihan kutipandari sumber berita dan menempatkan gambar yang mendukung framingpemberitaan. Konstruksi sosial yang dibentuk Kompas mengarahkan Ahokyang bersalah dan sengaja menistakan agama lewat ucapannya, hal inidilihat dari pemilihan kutipan sumber berita yang dimuat Kompas. Konstruksi sosial yang dibentuk Tempo berusaha netral dan mengarahkan bahwa ada faktor lain juga membuat Ahok bersalah sebagai penista agama dan divonisdua tahun penjara.