Sampah plastik telah menjadi permasalahan yang rumit dari tahun ke tahun dan menjadi perhatian dari Pemerintah. Berbagai usaha dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah plastik hingga akhirnya Pemerintah mengeluarkan Kebijakan kantong plastik berbayar dengan dikeluarkannya Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun Nomor: S.1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan strategi komunikasi yang digunakan oleh KLHK dalam mensosialisasikan program kantong plastik berbayar di ritel modern sebagai salah satu upaya mengurangi sampah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif interpretif: post positivistik. Teori yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah ini adalah melihat tahapan strategi komunikasi dengan model komunikasi Lasswell dengan beberapa teori pendukung yaitu Teori Kebijakan, dan Teori Difusi Inovasi. Hasil penelitian menyimpulkan meskipun KLHK telah melakukan tahapan strategi komunikasi dalam mensosialisasikan kebijakan kantong plastik berrbayar namun beberapa tahapan dirasa tidak maksimal dan kurang tepat sasaran, ditambah dengan tidak adanya Peraturan Pemerintah maka kebijakan ini tidak dapat berjalan karena dianggap tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat dan memaksa.
Kata kunci: Strategi Komunikasi,Kebijakan,Sampah Plastik